Imunostimulan semakin banyak digunakan dalam akuakultur sebagai sarana untuk meningkatkan kekebalan ikan dan mengurangi wabah penyakit. Senyawa ini dapat ditambahkan ke pakan ikan atau diberikan melalui perendaman dalam air dan telah terbukti meningkatkan respon kekebalan ikan, yang mengarah pada peningkatan ketahanan terhadap penyakit dan kesehatan secara keseluruhan.
Imunostimulan yang umum digunakan dalam akuakultur termasuk beta-glukan, kitosan, mannan oligosakarida (MOS), dan nukleotida. Beta-glukan adalah sejenis polisakarida yang berasal dari dinding sel ragi tertentu, sedangkan kitosan adalah biopolimer yang diperoleh dari deasetilasi kitin, polimer alami yang ditemukan dalam cangkang krustasea.
Oligosakarida mannan adalah karbohidrat kompleks yang berasal dari dinding sel ragi dan bakteri, sedangkan nukleotida adalah molekul organik yang berfungsi sebagai bahan penyusun DNA dan RNA.
Secara keseluruhan, penggunaan imunostimulan dalam akuakultur merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan kesehatan ikan dan mengurangi penggunaan antibiotik dan obat lain, yang dapat berdampak negatif baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas imunostimulan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti spesies ikan, umur, dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan imunostimulan dalam akuakultur dan memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Selain itu, sangat penting untuk mengembangkan metode produksi imunostimulan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk menghindari dampak negatif lebih lanjut terhadap lingkungan dan satwa liar.
dejeefish2.wordpress.com 